Wednesday, March 19, 2014

Etika dan Profesionalisme

Posted by Kresno Setyoputro On 11:59 PM | No comments
Hacker, Cracker, dan Etika




Hacker muncul pada tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artificial Massachussets Institute Of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi computer dan mereka beroperasi dengan sejumlah komputer mainframe. Kata “hacker” pertama kali muncul dengan arti positif untuk memberi menyebut seorang anggota yang mempunyai keahlian dalam bidang computer dan mampu membuat program computer yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama. Tahun 1983, analogi hacker semakin berkembang untuk menyebut seseorang yang memiliki obsesi untuk memahami dan menguasai system computer. Pasalnya pada tahun tersebut pertama kali FBI menangkap kelompok kriminal computer The 414s yang bebasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area local mereka. Kelompok tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 komputer dari computer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga milik Laboratorium Nasional Los Alamos.

Perkembangan selanjutnya ada kelompok yang menyebut dirinya sebagai hacker, padahal bukan. Mereka yaitu terutama para pria dewasa yang mendapat kepuasan lewat membobol computer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut kelompok ini “cracker” dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.

Para hacker mengadakan pertemuan setiap tahun sekali pada pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan hacker terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas hacking.

Dari pernyataan di atas munculah pertanyaan siapa sebenarnya yang disebut hacker dan siapa yang di maksud cracker? Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang-orang di internet. Sebagai contoh “digigumi” (Grup Digital) yaitu sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan computer. Digigumi menggunakan teknik- teknik hexadecimal untuk merubah teks yang terdapat di dalam game. Contonya game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat dirubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status digigumi adalah hacker bukan sebagai perusak. Hacker disini artinya mencari, mempelajari, dan mengubah sesuatu untuk hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas yang telah ditentukan oleh developer game. Para hacker melakukan penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan teknik. Rata-rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) memiliki hacker yang bertugas menjaga jaringan dari kemungkinan perusahaan pihak luar atau para cracker, menguji keamanan jaringan dari lubang keamanan yang memungkinkan para cracker mengobrak-abrik jaringannya. Contoh perusahan yang menggunakan hacker yaitu perusahaan asuransi dan auditing Price Waterhouse dengan nama Tiger Team. Mereka juga menguji sistem sekuriti client mereka.

Sedangkan cracker merupakan sebutan untuk mereka yang memasuki sistem orang lain dan mempunyai sifat destruktif. Biasanya di jaringan komputer, membypass password atau lisensi program computer, sengaja melawan keamanan computer, mendeface (merubah halaman muka web) orang lain bahkan sampai menghapus data orang lain, mencuri data untuk keuntungan sendiri, maksud jahat atau karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukkan kelemahan keamanan sistem.

Dari sinilah etika profesi diperlukan untuk membatasi para hacker bertindak dan untuk tetap menjaga citra para hacker di mata masyarakat dunia. Etika Profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang. Sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Dengan kata lain orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorang dibidang komputer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasil mengcopy program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak pencipta atas program yang dikomersikan itu. Sehingga perlu pemahaman atas etika profesi dengan memahami kode etik profesi.

Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana seseorang sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.



Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :
  1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
  2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
  3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
 
Kode Etik Seorang Hacker yaitu :

  1. Mampu mengakses computer tak terbatas dan totalitas.
  2. Semua informasi haruslah FREE.
  3. Tidak percata pada otoritas atau memperluas desentralisasi.
  4. Tidak memakai identitas palsu.
  5. Mampu membuat seni keindahan dalam komputer.
  6. Komputer dapat mengubah hidup menjadi lebih baik.
  7. Pekerjaan dilakukan semata-mata untuk kebenaran informasi yang harus disebarluaskan.
  8. Memegang teguh komitmen tidak membela dominasi ekonomi industri software tertentu.
  9. Hacking adalah senjata mayoritas dalam perang melawan pelanggaran batas teknologi komputer.
  10. Hacking maupun Phreaking adalah satu-satunya jalan lain untuk menyebarkan informasi pada massa agar tak gagap dalam komputer.
 


Peraturan Hacker

  • Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi yang diperoleh.
  • Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang di keamanan yang anda lihat.
  • Jangan mengambil keuntungan dari suatu bentuk hacking
  • Tidak menerbitkan & mengoleksi software bajakan.selalu memakai software asli
  • Selalu mengetahui kemampuan sendiri.dan jangan ceroboh dalam bertindak
  • Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / percuma memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & faedah yang diperoleh.
  • Jangan pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang/mengambil yang bukan milik nya
  • Jangan pernah memberikan akses kepada seseorang yang akan membuat kerusakan.
  • Jangan pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.
  • Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan ia seperti mesin sendiri.
Hacker sejati akan selalu bertindak berlandaskan kode etika dan peraturan sedang cracker tidak mempunyai kode etika ataupun peraturan karena seorang cracker sifatnya lebih merusak.



Source :