Kerajaan Inca
Kerajaan Inka adalah sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang sekarang adalah Peru dari 1438 sampai 1533. Inka disebut sebagai peradaban "pra-Colombus”, yang artinya sudah ada sejak sebelum kedatangan Christopher Colombus. Selama periode tersebut, Inka menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian barat yang berpusat di pegunungan Andes hingga 1533, saat bangsa Spanyol menyerbu negeri itu. Atahualpa yang merupakan raja Inka terakhir, disebut juga dengan istilah Sapa Inca, tewas terbunuh oleh penjelajah Spanyol yang bernama Francisco Pizzaro, yang juga menandai awal masa berkuasanya Spanyol di daerah tersebut.
Kerajaan Inka terdiri atas empat suyu. Bahasa resmi kerajaan adalah bahasa Quechua, walaupun ada sekitar 700 bahasa lokal yang digunakan. Suku Inka melakukan pemujaan atas dewa-dewa, dengan Inti sebagai dewa matahari yang merupakan dewa terdepan.
Ibukota kerajaan Inca berada di Cuzco, atau Qosqo, di selatan Peru.
Machu Picchu
Machu Picchu ("Gunung Tua" dalam bahasa Quechua; sering juga disebut "Kota Inca yang hilang") adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Colombus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350m di atas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.
Foto Machu Picchu (Setelah Ditinggalkan oleh Inca) :
Kerajaan Inka adalah sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang sekarang adalah Peru dari 1438 sampai 1533. Inka disebut sebagai peradaban "pra-Colombus”, yang artinya sudah ada sejak sebelum kedatangan Christopher Colombus. Selama periode tersebut, Inka menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian barat yang berpusat di pegunungan Andes hingga 1533, saat bangsa Spanyol menyerbu negeri itu. Atahualpa yang merupakan raja Inka terakhir, disebut juga dengan istilah Sapa Inca, tewas terbunuh oleh penjelajah Spanyol yang bernama Francisco Pizzaro, yang juga menandai awal masa berkuasanya Spanyol di daerah tersebut.
Kerajaan Inka terdiri atas empat suyu. Bahasa resmi kerajaan adalah bahasa Quechua, walaupun ada sekitar 700 bahasa lokal yang digunakan. Suku Inka melakukan pemujaan atas dewa-dewa, dengan Inti sebagai dewa matahari yang merupakan dewa terdepan.
Ibukota kerajaan Inca berada di Cuzco, atau Qosqo, di selatan Peru.
Machu Picchu
Machu Picchu ("Gunung Tua" dalam bahasa Quechua; sering juga disebut "Kota Inca yang hilang") adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Colombus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350m di atas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.
Foto Machu Picchu (Setelah Ditinggalkan oleh Inca) :
Sejarah Machu Picchu
Merupakan symbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Tempat ini sempat terlupakan oleh dunia Internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari Universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya kembali pada tahun 1911. Sejak itu, Machu Picchu menjadi objek wisata yang menarik bagi para turis lokal maupun asing.
Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno dengan batu tembok berpelitur. Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat ini disebut sebagai Distrik Sakral dari Machu Picchu. Situs tersebut telah ditunjuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1983, Machu Picchu juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia (Seven Wonders) baru, juga mendapatkan perhatian akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh pariwisata (jumlah pengunjung mencapai 400,000 pada tahun 2003). Pada bulan September tahun 2007, Peru melakukan usaha-usaha legal dengan hasil tercapainya sebuah persetujuan dengan Universitas Yale untuk mengambil kembali artifak-artifak yang pernah dibawa oleh Bingham dari situs tersebut pada awal abad 20.
Hilangnya peradaban Inca (16-11-1532)
Pada 479 tahun yang lalu seorang penjelajah asal Spanyol, Fransisco Pizarro, beserta pasukannya membantai suku Indian Inca di Peru. Penaklukan atas suku Inca itu melalui cara yang licik.
Menurut stasiun televisi The History Channel, jumlah pasukan Pizarro sebenarnya tidak sampai 200 orang. Namun, untuk menaklukan ribuan orang suku Inca, mereka mengandalkan senjata api dan tipu muslihat.
Pizarro saat itu berhasil membujuk Raja Inca, Atahualpa, agar datang ke Cajamarca untuk menghadiri perayaan dia sebagai penguasa. Ketika perayaan berlangsung, Pizarro memerintahkan pasukannya untuk menembaki suku Inca, yang hanya mengandalkan senjata tajam.
Pembantaian pun tak terelakkan. Hanya dalam satu jam, pasukan Pizarro membantai 5.000 orang suku Inca.
Pasukan Pizarro akhirnya berhasil menangkap Atahualpa. Raja Inca itu sempat dipaksa pindah keyakinan sebelum akhirnya dieksekusi mati pada 29 Agustus 1533 karena dianggap berupaya memberontak.
Penaklukan Pizarro atas suku Inca berlangsung pada momen yang tepat. Pada 1532, Kerajaan Inca berkecamuk perang saudara sehingga menewaskan banyak orang dan terjadi perpecahan di antara mereka. Kerajaan Spanyol, melalui perantara Pizarro, membantu salah seorang putra penguasa Inca, Huascar, yang berebut kekuasaan dengan saudaranya, Atahualpa.
Perang antara pasukan Spanyol pimpinan Pizarro dengan suku Inca terus berlangsung setelah matinya Atahualpa. Namun pembantaian Pizarro di Cajamarca itu menandakan berakhirnya era Kerajaan Inca dan dimulainya penjajahan bangsa Eropa di Amerika Selatan.
Source :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Inka
http://id.wikipedia.org/wiki/Machu_Picchu
http://okthaphiajourney.files.wordpress.com/2010/06/peradaban-suku-inca-di-peru.jpg
http://dunia.vivanews.com/news/read/264580-16-11-1532-pembantaian-spanyol-atas-suku-inca
0 comments :
Post a Comment